Perjalanan ke Jepang (Lagi)

By | April 3, 2014

Assalamu’alaykum wr. wb.

Akhirnya saya bikin personal blog setelah sebelumnya bikin belasan blog yang saya pake untuk jualan (belum termasuk ratusan yg di blogspot), hehe

Pada posting perdana ini saya ingin men-share pengalaman menarik saya ketika kemarin berangkat (lagi) dari Jogja ke Jepang, tepatnya ke kota Beppu yang ada di pulau Kyushu, di bagian selatan Jepang.

Mengirim Barang dari Bandara Narita

Ketika sudah sampai di Narita airport di Tokyo, sebelum saya melanjutkan penerbangan lagi ke Oita airport, saya menyempatkan diri untuk mengirim beberapa barang bawaan saya karena sebagian ada yang titipan dari temen, dan bagasi saya overweight karena untuk penerbangan pertama dari Indonesia sampai Jepang saya menggunakan Garuda dan mendapat bagasi 30kg, sedangkan untuk penerbangan selanjutnya menuju Oita saya menggunakan Jetstar, dan hanya pesan bagasi 20kg.

Beruntung sekali karena di airport itu sendiri sudah ada beberapa jasa pengiriman yang membuka loket disana, akhirnya saya memilih untuk menggunakan Yamato Transport (ヤマト運輸)atau yang lebih familiar dengan logo kucing hitam-nya (クロネコ).  Setelah saya bongkar-bongkar koper dan memilah-milah barang yang akan dikirim, akhirnya terkirim 2 paket, satu ke alamat saya, dan satu ke alamat teman, dan saat check-in bagasi aman karena tinggal 18kg 🙂

Nenek Traveler di Jepang

Salah satu hal yang mungkin akan sangat mudah ditemui ketika berada di Jepang ataupun negara maju lainnya adalah para lansia yang masih sangat aktif beraktifitas sendiri tanpa ditemani keluarga atau saudara. Hal ini pula yang saya temui saat menaiki pesawat dari Tokyo ke Oita. Ada seorang nenek, mungkin usia beliau sudah sekitar 70-an yang duduk di sebelah saya, beliau membawa ke cabin satu plastik besar dan tas tangan yang khas nenek-nenek (silakan dibayangkan sendiri, hehe). Pada awalnya beliau berusaha untuk menaikkan plastik besar dia itu sendirian ke locker cabin, tapi karena saat itu kesulitan dan penumpang lain , entah karena sama-sama sibuk atau mungkin tidak menghiraukan hal tersebut, duduk-duduk saja di seat masing-masing, hingga akhirnya saya yang bantu menaikkan plastik itu keatas cabin. Setelah itu beliau lalu banyak bercerita, pengalaman dia traveling sendirian, dia juga sempat tanya, “dari Indonesia tiketnya PP?”, saya iyakan dan dia lalu bertanya lagi, “tiketnya beli berapa?”, saya jawab xxx yen dan dia lalu membalas, “wah murah ya, saya dulu juga pernah ke Indonesia tapi tiketnya xxx yen, lebih mahal”.

Dan kira-kira seperti itu lah gambaran bagaimana di banyak negara-negara maju, seperti Jepang, yang mengalami fenomena aging society dimana pertumbuhan penduduk menurun sehingga piramida kependudukan berbalik dengan penduduk lansia lebih banyak dari jumlah anak-anak di negara tersebut, para lansia diharuskan untuk tetap aktif dan mandiri meskipun dari segi usia dan penampilan sudah sangat lanjut tapi mereka masih sangat kuat untuk bepergian kemana-mana sendiri, sesuatu yang mungkin akan dialami pula di Indonesia bila tidak mampu memanage “surplus kependudukan” yang saat ini sedang dialami di Indonesia.

Sebenarnya masih banyak cerita-cerita dan pengalaman unik yang saya alami disini, insyaAllah akan saya tulis di posting-posting berikutnya, dan termasuk mengenai hal-hal lain seperti SEO, bisnis, dan hal lain yang lumayan saya gemari saat ini.

Wassalamu’alaykum wr wb.

Gatya Gumilang

One thought on “Perjalanan ke Jepang (Lagi)

  1. rastri

    fotonya menarik, kapan dijadiin cerita? ditunggu

Comments are closed.